Rss Feed

KUCING ANDA SULIT BUANG AIR KECIL?
HATI-HATI, MUNGKIN KUCING ANDA MENDERITA FUS


(anak kecil: Bu dokter kucing saya kok pipisnya dikit-dikit, dikit-dikit kok pipis..warnanya pipisnya agak merah, terus kaya ngeden-ngeden gituu...ciyus..enelan...hehehe...
bu dokter: OoooooooO itu FUS dek...
anak kecil: Fyus...apanya cyus...
bu dokter: FUS dek F U S bukan cyus
anak kecil: apaan tuh...hubungannya cama fus meong apaaaa???
bu dokter: kepo lu dek...xixixixixixi kiding)

Sebenarnya apa itu FUS?
      FUS (Feline Urologic Syndrome) sebenarnya adalah sebuah gangguan pada organ perkencingan yang disebabkan oleh banyak faktor sehingga kucing sulit untuk kencing. FUS sering juga disebut FLUTD (Feline lower urinary tract disease), karena organ yang terganggu adalah saluran kencing  bagian bawah seperti kandung kemih dan uretra. Sindrom ini dikarakterkan dengan pembentukan kristal-kristal di dalam kandung kemih. 

Mengapa kucing bisa menderita FUS?
      Istilah sindrom digunakan untuk menunjukkan suatu penyakit yang belum diketahui secara pasti penyebab penyakitnya, dalam hal ini FUS. Penyebab timbulnya penyakit ini meliputi banyak fakor seperti infeksi saluran kencing, penyumbatan pada uretra, kanker dan gangguan lain yang dapat mempengaruhi saluran kencing bagian bawah. Kejadian penyakit ini tidak tergantung pada umur kucing, tapi biasanya menyerang pada kucing berumur 1-6 tahun. Kucing yang kelebihan berat badan serta kurang aktifitas juga rentan terkena. Pemberian pakan kering secara terus menerus juga dapat meningkatkan kejadian FUS ini dan umumnya ras yang paling sering terkena adalah ras persia.
      Kucing jantan maupun kucing betina sama-sama beresiko terkena FUS, tetapi kucing jantan resikonya lebih tinggi, karena ukuran uretra jantan lebih kecil dibandingkan milik betina. Pada kucing jantan, struktur uretranya berbentuk seperti tabung yang memiliki bagian yang menyempit sehingga penyumbatan lebih sering terjadi.

Bagaimana sumbatan tersebut dapat terbentuk?
     Garam-garam mineral yang diberikan terlalu banyak merupakan salah satu faktor utama terbentuknya kristal-kristal di dalam saluran kencing. Dua macam garam yang paling sering ditemui adalah struvite (magnesium fosfat) dan kalsium oksalat. Air kencing yang memiliki pH terlalu asam dan terlalu basa juga dapat menyebabkan lebih mudahnya terbentuknya batu Kristal. Garam-garam oksalat dan asam urat lebih mudah mengendap pada pH asam, sedang struvite dan karbonat lebih mudah mengendap pada pH basa. Normalnya, air kencing kucing memiliki pH sedikit asam, faktor yang menyebabkan pH air kencing lebih basa adalah jenis pakan dan adanya bakteri pada saluran kencing. Pakan tinggi kalsium juga dapat menyebabkan terbentuknya kristal oksalat, sedangkan yang berpengaruh terhadap timbulnya Kristal struvite karena kurangnya asupan air.
     Kucing memiliki kemampuan untuk mengonsentrasikan air kencingnya dengan tujuan untuk menyimpan air, berkaitan dengan evolusinya yaitu kehidupan kucing yang tinggal di padang pasir. Produk yang tidak terpakai di urine sangat pekat dan mengandung Mg, ammonium, dan ion phosphate yang dapat berkristalisasi pada urine yang memiliki pH netral dan basa untuk membentuk struvite. Struvite tersebut dapat larut ketika pH urin bersifat asam (di bawah 6,6), sedangkan pada pH basa ataupun normal, struvite akan mengalami proses pembentukan kristal secara spontan. Oksidasi dari asam amino sulfur selama proses katabolisme asam amino dari protein ke urea, CO2, sulfat, dan air, memiliki bentuk yang asam, mempengaruhi keseimbangan asam-basa dalam tubuh dan urin. Proses ini tidak terjadi jika lemak dan karbohidrat terkatabolisme. Kucing merupakan karnivora, yang memakan daging dalam jumah banyak, diet protein tinggi akan memproduksi urin dengan pH rendah (asam).  Saat ini, kucing peliharaan banyak yang diberi pakan pabrik dengan dasar sayuran. Komposisi sayuran tersebut akan memproduksi urin yang netral ataupun basa, yang dapat menjadi predisposisi kristalisasi mineral di urin.
      Kurangnya asupan air pada kucing juga perlu diperhatikan. Kurangnya asupan air berdampak pada sedikitnya air yang dibawa ke kandung kemih, sehingga kristal-kristal yang terbentuk akan terakumulasi dan konsentrasinya menjadi jenuh. Akumulasi Kristal-kristal dapat menyebabkan terbentuknya batu pada kandung kemih dan juga menyumbat uretra. Kristal tersebut kemudian akan menyebabkan radang, perdarahan pada saluran kencing, kesulitan buang air kecil, serta beberapa kasus dapat menyebabkan obstruksi aliran normal urin keluar dari kandung kemih yang dapat menyebabkan kematian. Kematian dapat terjadi karena air kencing yang tertahan dalam kandung kemih dapat berbalik mengalir ke ginjal yang menyebabkan kematian oleh gagal ginjal akut atau radang kandung kemih (cystitis) parah. Kematian terjadi karena toksin menyebar melalui aliran darah menyebabkan sepsis.

Apa saja gejala-gejala kucing yang menderita FUS?
      Kucing yang menderita FUS, biasanya akan kesulitan saat akan kencing karena adanya sumbatan pada saluran kencingnya. Adanya sumbatan juga menyebabkan jumlah air kencing yang dikeluarkan jumlahnya sedikit, dan juga karena tidak semua air dikeluarkan kucing akan sering kencing karena masih adanya air kencing pada kandung kemihnya. Sumbatan tersebut dapat menimbulkan rasa sakit, sehingga dapat menurunkan nafsu makan, menjadi depresi, yang berakibat kelemahan pada kucing. Kencing bisa disertai keluarnya darah, sehingga tampak kemerahan. Kucing juga akan terlihat menjilati daerah genitalnya yang mungkin disebabkan oleh rasa sakit. Gangguan ini juga menyebabkan uremia (akumulasi produk toksik seperti nitrogen dan kreatinin dalam aliran darah), yang dapat menyebabkan muntah.

Bagaimana cara memastikan kucing terkena FUS?
     Cara paling mudah mengetahui kucing menderita FUS adalah dilihat dari gejala-gejala yang terlihat. Gejala yang paling umum adalah kesulitan saat buang air kecil dan urin yang dikeluarkan jumlahnya sedikit serta berwarna kemerahan. Apabila gejala tersebut sudah tampak, sebaiknya kucing segera dibawa ke dokter hewan untuk didiagnosa penyakitnya agar mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Biasanya dokter hewan akan menanyakan tentang riwayat penyakit kucing, gejala-gejala yang terlihat, jenis pakan yang diberikan serta asupan air minum. Dokter juga akan memeriksa bagian abdomen untuk memastikan sudah terbentuknya batu dalam kandung kemih. Selanjutnya untuk peneguhan diagnosa dokter akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan radiografi, pemeriksaan darah, ataupun pemeriksaan urin. Jika sudah terbentuk batu, pada foto rontgen akan terlihat bentukan batu pada kandung kemihnya. Apabila masih dalam bentuk kristal pemeriksaan urin perlu dilakukan untuk meneguhkan diagnosa.

Apakah FUS dapat disembuhkan?
      Penyakit ini bisa dihilangkan dengan beberapa cara. Kristal atau batu kecil dapat dihilangkan melalui kateterisasi, yaitu memasukkan kateter (seperti selang kecil) ke dalam uretra untuk menghilangkan sumbatan, kemudian ke kandung kemih untuk mengeluarkannya. Apabila dengan cara kateterisasi tidak berhasil dilakukan, biasanya dilakukan operasi pada uretra atau disebut urethrotomy. Apabila dari pemeriksaan radiologi terdapat batu pada kandung kemih, biasanya akan dilakukan cystotomi atau operasi pada kandung kemih. Selain penanganan di atas, dokter juga akan memberikan obat-obatan berupa antibiotic jika kemungkinan terjadi infeksi bakteri, anti radang, dan analgesik untuk mengurangi rasa sakit. Terapi infus kadang diberikan jika kucing mengalami uremia dengan tujuan mengganti cairan tubuh dan menstabilkan pH cairan tubuh akibat muntah dan dehidrasi.

Bagaimana pencegahannya?
      Inti pencegahan FUS adalah mengatur pola makan kucing. Kucing sebaiknya diberi pakan diet rendah magnesium. Hindari juga fakor-faktor yang dapat menyebabkan kegemukan pada kucing, agar tidak terjadi obesitas. Pemberian air minum sebaiknya ad libitum, air minum tersedia terus. Pemberian pakan kering jangan terus-terusan, sebaiknya juga diberi pakan basah. Pemilihan pakan kering juga penting, seperti kandungan-kandungan didalamnya.

referensi:

Anonim1. 2006. Feline Urologic Syndrome (FUS).  http://www.randolphanimal.com/articles_search.php?category=57&id=239..

Anonim2. 2007. Feline Urologic Syndrome. http://www.uvhberkeley.com/index.php?Page=fus
Anonim3. 2009. Magnesium in the Feline Diet, and its association with FUS. http://www.felinefuture.com/?p=574
Carlson, D. 2008.  Feline Lower Urinary Tract Disease. http://www.medicinenet.com/pets/cat-health/feline_lower_urinary_tract_disease.htm
Koesharyono, C. 2008. Penanganan Kasus Urolithiasis Pada  Anjing. http://www.anjingkita.com/
Merck, 2005. The Merck Veterinary Manual, Ninth Edition, National Publishing, Inc. Philadelphia. London
Nash, H. 2008. Urine Crystals and Bladder Stones in Cats: Formation, Diet and other Treatment. http://www.peteducation.com/article.cfm?c=1+2243+2244&aid=2660
Nelson, R.W. and Couto, C.G. 2003. Small Animal Internal Medicine 3rd Edition, Mosby Inc. Missoury, London